Sepertinya yang kamu maksud adalah Orasic, bukan “Omestan” atau “Opistan.” Berikut penjelasan lengkapnya:
Apa Itu Orasic?
Orasic adalah obat keras (hanya boleh digunakan dengan resep dokter) dalam golongan analgesik opioid yang mengandung Tramadol HCl 50 mg per kapsul. Obat ini diproduksi oleh Otto Pharmaceutical Industries di Indonesia.
Indikasi & Fungsi
Orasic digunakan untuk meredakan nyeri ringan hingga berat, termasuk nyeri akut dan kronis, nyeri pasca operasi, atau kondisi seperti nyeri akibat kanker.
Dosis & Cara Pakai (Dewasa)
-
50–100 mg setiap 4–6 jam sesuai kebutuhan; maksimal 400 mg per hari.
Efek Samping yang Mungkin Terjadi
-
Umum: pusing, lelah, mual, konstipasi, mulut kering, berkeringat.
-
Lebih serius: depresi pernapasan, agranulositosis, sindrom Stevens–Johnson, reaksi alergi, hipotensi ortostatik, dan risiko kejang.
Peringatan & Interaksi Obat
-
Tidak boleh digunakan pada pasien dengan asma parah, depresi pernapasan, gangguan hati/gagal ginjal, atau yang sedang konsumsi MAOI.
-
Obat ini juga berinteraksi dengan antikonvulsan, SSRI/SNRI, warfarin, dan meningkatkan risiko sindrom serotonin dan perdarahan.
Ringkasan Cepat
Aspek | Rincian |
---|---|
Nama Merek | Orasic (Tramadol HCl 50 mg) |
Golongan | Opioid analgesik (obat keras) |
Penggunaan | Nyeri sedang hingga berat |
Dosis Dewasa | 50–100 mg tiap 4–6 jam, maksimal 400 mg/hari |
Efek Samping | Pusing, mual, konstipasi, dan risiko depresi pernapasan |
Interaksi & Risiko | Resep dokter wajib, hindari pada kondisi tertentu dan hati-hati dengan obat lain |
Catatan penting: Orasic adalah obat keras dan memiliki potensi ketergantungan serta efek samping serius jika digunakan tanpa pengawasan medis. Pastikan selalu sesuai instruksi dokter.
Kalau kamu mau membandingkan Orasic dengan analgesik lain—seperti Novagesic (paracetamol), Novalgin (metamizole), atau Novaxifen (ibuprofen)—aku bisa bantu jelaskan perbedaannya.
Pengertian, kegunaan Serta Dosis Obat Orasic