بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم Dengan Menyebut Nama ALLAH selalu lah bersyukur dan berserah diri, agar kita selalu dilimpahkan karunia dan nikmat, serta Kita semua selalu berharap agar kita bisa memperoleh apa pun yang kita inginkan, maka dari itu jangan pernah untuk menyerah serta berdoa dalam mengapai apa yang kita impikan.
Kamis, 27 Oktober 2022
Sufentanil Medicine, Benefits, Dosage And Side Effects
Rabu, 26 Oktober 2022
Obat Morfin, Manfaat, Dosis Dan Effek Samping
Morfin merupakan obat buat melenyapkan rasa perih dengan keseriusan lagi sampai parah, semacam perih pada kanker ataupun jantung. Obat ini ada dalam bentuk tablet serta suntik.
Morfin bekerja dengan metode membatasi sinyal saraf perih ke otak, sehingga badan tidak merasakan sakit buat sedangkan. Walaupun mempunyai beberapa khasiat, morfin bisa menimbulkan kecanduan sampai menyebabkan overdosis yang dapat membahayakan nyawa.
Buat menghindari perihal tersebut, pemakaian morfin wajib cocok dengan anjuran dokter serta diawasi ketat oleh dokter.
Merk dagang morfin: Morfikaf, Morfina, Morphine Hydrochloride, MST Continus
Apa Itu Morfin
- Golongan: Obat resep
- Kategori: Obat pereda perih kalangan opioid
- Manfaat: Menghilangkan rasa perih dengan keseriusan lagi sampai parah
- Digunakan oleh: Dewasa serta anak- anak
Morfin buat ibu: Kategori C: Riset pada fauna percobaan memperlihatkan terdapatnya dampak samping terhadap bakal anak, namun belum terdapat riset terkendali pada perempuan berbadan dua.
Obat cuma boleh digunakan bila besarnya khasiat yang diharapkan melebihi besarnya resiko terhadap bakal anak.
Morfin bisa terserap ke dalam ASI. Apabila Kamu lagi menyusui, jangan memakai obat ini tanpa bertanya dahulu dengan dokter.
- Wujud obat: Suntik serta tablet
Peringatan Saat sebelum Memakai Morfin
Morfin cuma boleh digunakan cocok formula dokter. Berikut ini merupakan sebagian perihal yang butuh Kamu perhatikan saat sebelum memakai morfin:
- Beri ketahui dokter tentang riwayat alergi yang Kamu miliki. Morfin tidak boleh diberikan kepada penderita yang alergi terhadap obat ini.
- Beri ketahui dokter bila dalam 14 hari terakhir Kamu baru saja memakai obat kalangan MAOI, semacam linezolid. Morfin tidak boleh digunakan bila Kamu lagi ataupun baru saja memakai obat tersebut.
- Beri ketahui dokter bila Kamu sempat ataupun lagi hadapi asma ataupun ileus paralitik. Morfin tidak boleh digunakan pada penderita yang baru saja hadapi keadaan tersebut.
- Beri ketahui dokter bila Kamu sempat ataupun lagi hadapi sleep apnea, luka kepala, tumor otak, penyakit hati, penyakit ginjal, kejang, penyakit pankreas, penyakit tiroid, pembesaran prostat, myasthenia gravis, ataupun kendala mental.
- Beri ketahui dokter bila Kamu sempat ataupun lagi hadapi kecanduan alkohol ataupun ketergantungan terhadap NAPZA.
- Hindari mengemudikan kendaraan ataupun melaksanakan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan sepanjang menempuh penyembuhan dengan morfin, sebab obat ini dapat menimbulkan pusing serta kantuk.
- Beri ketahui dokter bila Kamu lagi berbadan dua, menyusui, ataupun merancang kehamilan.
- Beri ketahui dokter kalau Kamu lagi menempuh penyembuhan dengan morfin saat sebelum menempuh aksi kedokteran tertentu ataupun pembedahan.
- Beri ketahui dokter bila Kamu lagi memakai obat, suplemen, ataupun produk herbal tertentu.
- Laporkan ke dokter bila terjalin respon alergi obat, dampak samping yang sungguh- sungguh, ataupun overdosis sehabis memakai morfin.
Dosis serta Ketentuan Gunakan Morfin
Dosis morfin yang diberikan oleh dokter bergantung pada keadaan kesehatan, respons badan, serta umur penderita, dan wujud sediaan obat.
Morfin suntik hendak disuntikkan lewat pembuluh darah vena( intravena/ IV), cairan spinal( intratechal), ataupun ruang antara sumsum tulang balik serta jaringan saraf( intraspinal) oleh dokter ataupun petugas kedokteran di dasar pengawasan dokter.
Berikut merupakan dosis Morfin buat melenyapkan rasa perih dengan keseriusan lagi sampai parah:
Wujud: Tablet
- Dewasa: 5–20 miligram, masing- masing 4 jam.
- Anak umur 1–5 tahun: 5 miligram, masing- masing 4 jam. Dosis optimal merupakan 30 miligram.
- Anak umur 6–12 tahun: 5–10 miligram, masing- masing 4 jam. Dosis optimal merupakan 60 miligram.
Wujud: Suntikan intraspinal
- Dewasa: Dosis dini merupakan 5 miligram. Bila diperlukan, dosis bisa ditambahkan sebanyak 1–2 miligram sehabis 1 jam.
Wujud: Suntikan intratechal
- Dewasa: 0, 2–1 miligram selaku dosis tunggal.
Wujud: Suntikan intravena
- Dewasa: Dosis dini merupakan 1–10 miligram, sepanjang 4–5 menit, dilanjutkan dengan 1 miligram sepanjang 5–10 menit.
Metode Memakai Morfin dengan Benar
Morfin suntik hendak langsung diberikan oleh dokter ataupun petugas kedokteran di dasar pengawasan dokter.
Sepanjang penyuntikan, keadaan universal, frekuensi respirasi, serta kandungan oksigen penderita hendak dipantau secara berkala oleh dokter. Perihal ini buat membenarkan keadaan serta menghindari terbentuknya dampak samping.
Ikuti seluruh anjuran serta anjuran yang diberikan oleh dokter sepanjang menempuh penyembuhan dengan morfin supaya daya guna penyembuhan optimal. Jangan menyudahi menempuh penyembuhan tanpa bertanya terlebih dulu dengan dokter.
Morfin tablet bisa disantap saat sebelum ataupun sehabis makan. Pakai air putih buat menelan tablet. Jangan mengunyah, membelah, ataupun menghancurkan tablet, sebab bisa tingkatkan resiko dampak samping.
Simpan morfin tablet pada temperatur ruangan serta letakkan di dalam wadah tertutup. Jauhkan obat dari paparan cahaya matahari langsung serta hindarkan dari jangkauan kanak- kanak.
Interaksi Morfin dengan Obat Lain
Berikut ini merupakan beberapa dampak interaksi yang bisa terjalin bila morfin digunakan bersama obat tertentu:
- Peningkatan resiko terbentuknya dampak samping yang parah, semacam kendala respirasi berat, koma, apalagi kematian bila digunakan bersama obat kalangan benzodiazepine, barbiturate, ataupun antipsikotik.
- Peningkatan resiko terbentuknya hipotensi ortostatik bila digunakan dengan obat antihipertensi, semacam clonidine, lisinopril, ataupun ramipril
- Peningkatan resiko terbentuknya sindrom serotonin bila digunakan bersama antidepresan trisiklik, semacam amitriptyline
- Penurunan kandungan morfin di dalam darah sehingga memunculkan dampak samping bila digunakan dengan obat kalangan MAOI, rifampicin, erytromycin, diltiazem, ataupun ritonavir
- Penurunan dampak analgesik dari morfin bila digunakan dengan obat opioid tipe tertentu, semacam nalbuphine ataupun pentazocine
Tidak hanya itu, dampak samping morfin pada sistem saraf hendak bertambah bila disantap bersama minuman beralkohol.
Dampak Samping serta Bahaya Morfin
Beri ketahui dokter ataupun petugas kedokteran bila dampak samping di dasar ini tidak kunjung mereda ataupun kian memberat:
- Sakit kepala
- Kram perut
- Gugup
- Rasa kantuk yang parah
- Konstipasi
- Perubahan mood
- Sulit berkemih
- Mual ataupun muntah
Tidak hanya itu, lekas laporkan ke dokter bila Kamu hadapi respon alergi obat ataupun hadapi dampak samping yang lebih sungguh- sungguh, semacam:
- Denyut jantung yang tidak tertib, denyut jantung lelet, ataupun jantung berdebar
- Sulit bernapas
- Otot kaku
- Halusinasi
- Gairah intim menurun
- Kejang
- Pingsan
- Pandangan kabur
- Nyeri dada
Amati lebih lanjut menimpa:
- Diseksi Aorta
- Kanker
- Kanker Ginjal
Obat Sufentanil, Manfaat, Dosis Dan Effek Samping
Sufentanil merupakan obat yang digunakan dalam prosedur anestesi universal ataupun meredakan perih pascaoperasi. Obat ini hendak diberikan secara langsung oleh dokter ataupun petugas kedokteran di dasar pengawasan dokter di rumah sakit.
Sufentanil ialah obat antinyeri kalangan opioid yang bekerja dengan metode membatasi hantaran sinyal rasa sakit pada sel saraf yang mengarah otak. Dengan begitu rasa perih hendak menurun.
Merk dagang sufentanil: Sufenta
Apa Itu Sufentanil
- Golongan : Obat resep
- Kategori : Obat antinyeri kalangan opioid
- Manfaat : Sebagai bagian dari prosedur anestesi total serta meredakan perih pascaoperasi
- Digunakan oleh : Dewasa, kanak- kanak, serta lansia
Sufentanil buat bunda berbadan dua serta menyusui: Kategori C: Riset pada fauna percobaan memperlihatkan terdapatnya dampak samping terhadap bakal anak, namun belum terdapat riset terkendali pada perempuan berbadan dua.
Obat cuma boleh digunakan bila besarnya khasiat yang diharapkan melebihi besarnya resiko terhadap bakal anak.
Sufentanil bisa terserap ke dalam ASI. Apabila Kamu lagi menyusui, jangan memakai obat ini tanpa bertanya dengan dokter.
Wujud obat : Suntik
Peringatan Saat sebelum Memakai Sufentanil
Sufentanil hendak diberikan di rumah sakit oleh dokter ataupun petugas kedokteran di dasar pengawasan dokter. Terdapat sebagian perihal yang butuh dicermati saat sebelum memakai sufentanil, ialah:
- Beri ketahui dokter tentang riwayat alergi yang Kamu miliki. Sufentanil tidak boleh digunakan oleh penderita yang alergi terhadap obat ini.
- Beri ketahui dokter bila Kamu sempat hadapi overdosis obat kalangan opioid, mengidap kendala respirasi kronis yang berat, kecanduan alkohol, penyalahgunaan NAPZA, ataupun keracunan alkohol
- Beri ketahui dokter bila Kamu mengidap penyusutan guna kelenjar adrenal, kenaikan tekanan intrakranial, penyakit saraf, penyakit ginjal, pembesaran kelenjar prostat jinak, penyumbat usus, ileus, penyakit liver, penyakit jantung, kejang, sleep apnea, ataupun denyut jantung lelet.
- Beri ketahui dokter bila Kamu lagi memakai obat, suplemen, ataupun produk herbal.
- Beri ketahui dokter bila Kamu lagi berbadan dua, menyusui, ataupun merancang kehamilan.
- Jangan mengemudikan kendaraan ataupun melaksanakan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan sehabis memakai sufentanil, sebab obat ini dapat menimbulkan pusing ataupun kantuk.
- Segera ke dokter bila Kamu hadapi overdosis, respon alergi obat, ataupun dampak samping yang lebih sungguh- sungguh sehabis memakai sufentanil.
Dokter hendak membagikan dosis sufentanil cocok tujuan penggunaannya. Sufentanil hendak diberikan dengan suntikan lewat pembuluh darah( intravena/ IV). Secara universal, berikut rincian dosis sufentanil suntik:
Tujuan: Buat menginduksi ataupun mengawali prosedur intubasi
- Dewasa: 1–2 mcg/ kgBB lewat suntikan IV. Bila dibutuhkan, dapat diberikan dosis lanjutan 10–59 mcg lewat suntikan IV.
Tujuan: Selaku bagian dari anestesi total ataupun bius total
- Dewasa: Dosisnya 8–30 mcg/ kgBB lewat suntikan IV. Bila dibutuhkan, dapat diberikan dosis lanjutan 25–30 mcg lewat suntikan IV.
- Anak- anak: Dosis dini 10–25 mcg/ kgBB lewat suntikan IV. Dosis pemeliharaan 25–50 mcg lewat suntikan IV.
Sambil dicoba penyuntikan, wajib telah dicoba pemasangan perlengkapan bantu nafas dengan pemberian oksigen 100%.
- Dewasa: Dosis dini 30–60 mcg. Dosis bisa ditingkatkan sampai 25 mcg yang diberikan minimun 1 jam sehabis dosis dini.
Buat penderita lanjut usia, dosis sufentanil hendak dimulai dengan dosis terendah, setelah itu dosis bisa ditambahkan bila dibutuhkan.
Metode Memakai Sufentanil dengan Benar
Sufentanil suntik hendak langsung diberikan oleh dokter ataupun petugas kedokteran di dasar pengawasan dokter, di rumah sakit.
Sepanjang penyuntikan, keadaan universal penderita, frekuensi respirasi, tekanan darah, serta kandungan oksigen penderita hendak dipantau secara berkala oleh dokter. Perihal ini buat membenarkan keadaan serta menghindari terbentuknya dampak samping.
Ikuti seluruh anjuran serta anjuran yang diberikan oleh dokter saat sebelum, sepanjang, serta setelah penyuntikan sufentanil.
Interaksi Sufentanil dengan Obat Lain
Berikut ini merupakan beberapa dampak interaksi yang bisa terjalin bila sufentanil digunakan bersama obat tertentu:
- Peningkatan resiko terbentuknya sindrom serotonin serta dampak samping yang parah bila digunakan bersama obat kalangan monoamine oxidase inhibitors( MAOI)
- Peningkatan kandungan sufentanil dalam darah bila digunakan bersama cimetidine
- Peningkatan kandungan sufentanil bila digunakan bersama ritonavir, ketoconazole, ataupun itraconazole
- Peningkatan resiko terbentuknya kendala respirasi yang berat bila digunakan bersama benzodiazepine, antipsikotik, ansiolitik, ataupun obat antidepresan trisiklik( TCAs)
Dampak Samping serta Bahaya Sufentanil
Sufentanil hendak diberikan oleh dokter ataupun petugas kedokteran di dasar pengawasan dokter di rumah sakit. Terdapat sebagian dampak samping yang bisa mencuat sehabis memakai sufentanil, ialah:
- Sakit kepala
- Mual ataupun muntah
- Mulut kering
- Kelelahan
- Konstipasi
- Tekanan darah rendah
- Pusing
- Kejang ataupun pingsan
- Hangat di wajah, dada, ataupun leher( flushing)
- Suhu badan rendah( hipotermia)
- Denyut jantung kilat, jantung berdebar, ataupun denyut jantung tidak teratur
Dokter hendak membagikan penindakan yang dibutuhkan bila penderita hadapi dampak samping tersebut.
Sumber: https://www.halodoc.com
Update Berita Terbaru Silahkan Kli disini
Kamis, 20 Oktober 2022
Clonidine Drugs, Benefits, Dosages and Side Effects
Rabu, 19 Oktober 2022
Obat Fentanyl, Manfaat, Dosis Dan Effek Samping
Fentanyl merupakan obat buat meredakan perih yang hebat, semacam akibat kanker ataupun pembedahan. Obat ini pula dapat digunakan selaku obat bius ataupun obat bonus buat tingkatkan dampak obat bius dikala pembedahan.
Fentanyl ialah obat antinyeri kalangan opioid yang bekerja dengan metode memblokir sinyal rasa sakit pada sel saraf yang mengarah otak. Obat ini ada dalam wujud suntik serta patch transdermal yang berupa semacam plester ataupun koyo. Fentanyl tidak boleh digunakan sembarangan serta wajib cocok dengan formula dokter.
Merk dagang fentanyl: Durogesic, Etanyl, Fentanyl, Fentanyl Citrate
-Apa Itu Fentanyl = Golongan Obat resep
-Kategori Analgesik serta anestesi = Manfaat Meredakan perih hebat, jadi obat bonus yang digunakan dikala prosedur anestesi ataupun pembiusan
Digunakan oleh Dewasa serta anak- anak = Fentanyl buat bunda berbadan dua serta menyusui Kategori C: Riset pada fauna percobaan memperlihatkan terdapatnya dampak samping terhadap bakal anak, namun belum terdapat riset terkendali pada perempuan berbadan dua.
Obat cuma boleh digunakan bila besarnya khasiat yang diharapkan melebihi besarnya resiko terhadap bakal anak.
Fentanyl bisa terserap ke dalam ASI. Apabila Kamu lagi menyusui, jangan memakai obat ini tanpa berikan ketahui dokter.
-Wujud obat = Suntik serta patch transdermal
-Peringatan Saat sebelum Memakai Fentanyl
Beri ketahui dokter menimpa riwayat alergi yang Kamu miliki. Fentanyl tidak boleh diberikan kepada penderita yang alergi terhadap obat ini.
Beri ketahui dokter bila Kamu sempat ataupun lagi mengidap asma, kejang, epilepsi, aritmia, kendala kelenjar adrenal, penyakit liver, penyakit ginjal, penyakit paru, obstruksi usus, ileus paralitik, tekanan darah rendah, kendala mental, ataupun pembesaran prostat.
Beri ketahui dokter bila Kamu lagi ataupun sempat hadapi sleep apnea, luka kepala, kecanduan alkohol, kendala buang air kecil, pankreatitis, penyakit tiroid, penyalahgunaan NAPZA, ataupun kendala kantong empedu.
Beri ketahui dokter bila Kamu lagi memakai obat, suplemen, ataupun produk herbal.
Beri ketahui dokter bila Kamu lagi berbadan dua, menyusui, ataupun merancang kehamilan.
Beri ketahui dokter kalau Kamu lagi menempuh penyembuhan dengan fentanyl saat sebelum menempuh pembedahan, tercantum pembedahan gigi.
Jangan komsumsi minuman beralkohol serta juice grapefruit sepanjang menempuh penyembuhan dengan fentanyl, sebab bisa tingkatkan resiko terbentuknya dampak samping yang beresiko.
Jangan mengemudikan kendaraan ataupun melaksanakan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan sehabis mengunakan fentanyl, sebab obat ini dapat menimbulkan pusing ataupun kantuk.
Segera temui dokter apabila terjalin respon alergi obat, dampak samping yang sungguh- sungguh, ataupun overdosis sehabis memakai fentanyl.
Dosis serta Ketentuan Gunakan Fentanyl
Berikut merupakan dosis universal pemakaian fentanyl bersumber pada wujud obat, keadaan, serta umur penderita:
-Wujud obat: Suntik serta infuse
- Keadaan: Selaku premedikasi saat sebelum prosedur operasi
-Dewasa: 50–100 mcg, diberikan lewat suntikan ke otot( intramuskular/ IM) ataupun pembuluh darah( intravena/ IV) 30–60 menit saat sebelum pembedahan.
-Keadaan: Selaku obat bonus buat anestesi universal dikala pembedahan besar( bedah mayor)
-Dewasa: Dosis dini merupakan 1–2 mcg/ kgBB per jam. Dosis pemeliharaan 2–20 mcg/ kgBB/ dosis lewat suntik IV.
-Anak umur 2 tahun: 2- 3 mcg/ kgBB lewat suntik IV ataupun IM tiap 1–2 jam cocok dengan kebutuhan.
-Keadaan: Selaku obat bonus buat anestesi universal dikala pembedahan kecil( bedah minor)
-Dewasa: 0, 5–2 mcg/ kgBB/ dosis lewat suntik IV.
-Wujud obat: Patch transdermal
-Keadaan: Keadaan perih kronis pada penderita yang tidak mempan terhadap opioid
-Anak umur 2 tahun serta berusia: 25–100 mcg/ jam, diberikan tiap 72 jam.
Metode Memakai Fentanyl dengan Benar
Senantiasa ikuti anjuran dokter sepanjang menempuh penyembuhan dengan fentanyl. Fentanyl suntik hendak diberikan oleh dokter ataupun petugas kedokteran di dasar pengawasan dokter. Suntikan dapat diberikan ke otot( IM), pembuluh darah vena( IV), ataupun dimasukkan ke dalam infus IV.
Fentanyl wujud patch transdermal tidak boleh digunakan pada kulit yang hadapi cedera ataupun iritasi. Pakai patch pada zona kulit yang datar serta kering, semacam dada, punggung, ataupun lengan bagian atas supaya bisa melekat dengan baik. Apabila butuh, gunting rambut di zona kulit yang hendak ditempelkan dengan obat.
Tempel serta tekan patch transdermal sepanjang 30 detik, supaya obat melekat dengan benar. Lepaskan obat sehabis 72 jam ataupun cocok dengan anjuran dokter. Yakinkan buat melepas patch yang lama terlebih dahulu, baru melekat patch yang baru di zona yang berbeda. Jangan memakai lebih dari satu patch pada waktu yang sama.
Patch transdermal fentanyl yang berlubang bisa tingkatkan kecepatan penyerapan obat ke dalam kulit. Oleh sebab itu, jangan pakai patch yang rusak.
Sehabis memakai obat, jangan mencuci tangan dengan mengenakan sabun ataupun pembersih lain. Lumayan mencuci tangan dengan air yang mengalir.
Jangan menaikkan ataupun kurangi dosis tanpa bertanya dahulu dengan dokter. Obat ini bisa menimbulkan ketergantungan ataupun overdosis bila digunakan kelewatan.
Bila kurang ingat memakai fentanyl wujud patch transdermal, lekas tempelkan patch tersebut begitu teringat. Jangan memakai patch ekstra buat mengambil alih dosis yang terlupakan.
Simpan patch transdermal fentanyl di dalam kemasannya di tempat yang sejuk serta kering. Hindarkan obat dari paparan cahaya matahari langsung serta jangkauan kanak- kanak.
Interaksi Fentanyl dengan Obat Lain
Sebagian interaksi obat di dasar ini bisa terjalin bila fentanyl digunakan bertepatan dengan obat tertentu:
Peningkatan kandungan fentanyl dalam darah serta resiko terbentuknya dampak samping bila digunakan dengan erythromycin, clarithromycin, ritonavir, ataupun amiodarone
Peningkatan resiko terbentuknya sindrom serotonin bila digunakan dengan obat antidepresan
Peningkatan resiko terbentuknya dampak samping yang parah, semacam kejang, koma, apalagi kematian bila digunakan bersama obat kalangan opioid yang lain, semacam morfin ataupun tramadol
Penurunan kandungan fentanyl dalam darah bila digunakan dengan phenobarbital, carbamazepine, phenytoin, amonium klorida, ataupun rifampicin
-Peningkatan resiko terbentuknya hipotensi bila digunakan dengan phenotiazine
-Penurunan dampak fentanyl bila digunakan bersama naloxone
Tidak hanya itu, dampak interaksi pula dapat timbul bila memakai fentanyl dikala komsumsi santapan ataupun minuman tertentu, misalnya:
-Peningkatan resiko terbentuknya dampak samping parah bila digunakan bersama alcohol
-Peningkatan kandungan fentanyl dalam darah bila digunakan bersama juice grapefruit
Penurunan kandungan fentanyl dalam darah bila digunakan bersama St. Johns Wort
Dampak Samping serta Bahaya Fentanyl
Sebagian dampak samping yang bisa terjalin akibat pemakaian fentanyl merupakan:
-Sakit perut
-Konstipasi
-Mual ataupun muntah
-Kantuk
-Tubuh terasa lemah
-Sakit kepala, pusing, ataupun vertigo
-Kulit yang disuntik ataupun ditempeli obat terasa gatal ataupun iritasi
Memeriksakan ke dokter bila dampak samping di atas tidak kunjung membaik ataupun malah terus menjadi parah. Lekas ke dokter bila Kamu hadapi respon alergi obat ataupun dampak samping sungguh- sungguh, semacam:
Pusing yang berat
-Sesak napas
-Gelisah serta sulit tidur
-Mudah marah ataupun halusinasi
-Tidak nafsu makan
-Jantung berdebar ataupun denyut jantung cepat
-Diare ataupun kram perut
-Nyeri ataupun kaku otot
-Hilang pemahaman, kejang, pingsan
Sumber: https://www.halodoc.com
Update Berita Terbaru Silahkan Kli disini
x