Kamis, 27 Oktober 2022

Sufentanil Medicine, Benefits, Dosage And Side Effects

Sufentanil is a drug used in universal anesthesia procedures or to relieve postoperative pain. This drug will be given directly by a doctor or medical officer under the supervision of a doctor at the hospital. 
Sufentanil is an opioid pain medication that works by limiting the transmission of pain signals to nerve cells that lead to the brain. That way the pain will decrease. 

Trademark for sufentanil: Sufenta 
What is Sufentanil Class: Prescription drugs
Category : Pain medication among opioids
Benefits: As part of a total anesthetic procedure and relieve postoperative pain
Used by: Adults, children, and the elderly
Sufentanil for pregnant and lactating mothers: Category C: Research in animal studies has shown an adverse effect on the fetus, but there have been no controlled studies in women with two bodies.

Drugs may only be used if the expected efficacy exceeds the risk to the child. Sufentanil can be absorbed into breast milk. If you are breastfeeding, do not use this medicine without asking your doctor. 
Drug form: Injection Precautions Before Using Sufentanil Sufentanil will be administered in a hospital by a doctor or medical officer under the supervision of a doctor. 
There are several things that need to be considered before using sufentanil, namely:
Tell your doctor about your history of allergies. Sufentanil should not be used by people who are allergic to this drug.

Tell your doctor if you have ever had an overdose of an opioid drug, have severe chronic respiratory problems, alcohol addiction, drug abuse, or alcohol poisoning

Tell your doctor if you have decreased function of the adrenal glands, increased intracranial pressure, neurological disease, kidney disease, benign prostate enlargement, intestinal obstruction, ileus, liver disease, heart disease, seizures, sleep apnea, or slow heart rate.

Tell your doctor if you are currently using drugs, supplements, or herbal products.
Tell your doctor if you are pregnant, breastfeeding or planning a pregnancy.
Do not drive a vehicle or do activities that require alertness after taking sufentanil, because this drug can cause dizziness or drowsiness.
Immediately consult a doctor if you experience an overdose, drug allergic response, or more serious side effects after using sufentanil.
Dosage and Terms of Use Sufentanil The doctor will distribute the dose of sufentanil according to its intended use. Sufentanil will be given by injection through a vein (intravenous / IV). 
Universally, the following details the dosage of injectable sufentanil: Purpose: To induce or initiate an intubation procedure Adult: 1–2 mcg/kg by IV injection. 
If needed, a further dose of 10–59 mcg can be given by IV injection.
Purpose: As part of general anesthesia or general anesthesia Adult: The dose is 8–30 mcg/kg by IV injection. 
If needed, a further dose of 25–30 mcg can be given by IV injection.
Children: Initially 10–25 mcg/kg by IV injection. Maintenance dose 25–50 mcg by IV injection.

While the injection is being tried, it is mandatory to try installing breathing apparatus with 100% oxygen administration. Purpose: Relieve postoperative pain Adult: Initially 30–60 mcg. The dose may be increased to 25 mcg given at least 1 hour after the initial dose.

For elderly patients, the dose of sufentanil will start with the lowest dose, after that the dose can be added if needed. Method of Using Sufentanil Properly Injectable sufentanil will be given directly by a doctor or medical officer under the supervision of a doctor, in a hospital. 

During the injection, the patient's general condition, respiratory rate, blood pressure, and oxygen level will be monitored regularly by the doctor. 

This is to correct the situation and avoid the formation of side effects. Follow all the recommendations and recommendations given by the doctor before, during and after the injection of sufentanil. 

Sufentanil Interactions with Other Drugs The following are some of the effects of interactions that can occur when sufentanil is used with certain drugs: Increased risk of serotonin syndrome and severe side effects when used with monoamine oxidase inhibitors (MAOIs)
Increased content of sufentanil in the blood when used with cimetidine
Increased content of sufentanil when used with ritonavir, ketoconazole, or itraconazole
Increased risk of developing severe respiratory distress when used with benzodiazepines, antipsychotics, anxiolytics, or tricyclic antidepressant drugs (TCAs)
Side Effects and Dangers of Sufentanil Sufentanil will be given by a doctor or medical officer under the supervision of a doctor at the hospital. There are several side effects that can stick out after using sufentanil, namely:
Headache
Nausea or vomiting
Dry mouth
Fatigue
Constipation
Low blood pressure
Dizzy
Seizures or fainting
Warmth in the face, chest, or neck (flushing)
Low body temperature (hypothermia)
Rapid heartbeat, pounding heart, or irregular heartbeat
The doctor will share the actions needed if the patient experiences these side effects. 

Rabu, 26 Oktober 2022

Obat Morfin, Manfaat, Dosis Dan Effek Samping

Morfin merupakan obat buat melenyapkan rasa perih dengan keseriusan lagi sampai parah, semacam perih pada kanker ataupun jantung. Obat ini ada dalam bentuk tablet serta suntik.

Morfin bekerja dengan metode membatasi sinyal saraf perih ke otak, sehingga badan tidak merasakan sakit buat sedangkan. Walaupun mempunyai beberapa khasiat, morfin bisa menimbulkan kecanduan sampai menyebabkan overdosis yang dapat membahayakan nyawa.

Buat menghindari perihal tersebut, pemakaian morfin wajib cocok dengan anjuran dokter serta diawasi ketat oleh dokter.

Merk dagang morfin: Morfikaf, Morfina, Morphine Hydrochloride, MST Continus

Apa Itu Morfin

  • Golongan: Obat resep
  • Kategori: Obat pereda perih kalangan opioid
  • Manfaat: Menghilangkan rasa perih dengan keseriusan lagi sampai parah
  • Digunakan oleh: Dewasa serta anak- anak

Morfin buat ibu: Kategori C: Riset pada fauna percobaan memperlihatkan terdapatnya dampak samping terhadap bakal anak, namun belum terdapat riset terkendali pada perempuan berbadan dua.

Obat cuma boleh digunakan bila besarnya khasiat yang diharapkan melebihi besarnya resiko terhadap bakal anak.

Morfin bisa terserap ke dalam ASI. Apabila Kamu lagi menyusui, jangan memakai obat ini tanpa bertanya dahulu dengan dokter.

  • Wujud obat: Suntik serta tablet

Peringatan Saat sebelum Memakai Morfin

Morfin cuma boleh digunakan cocok formula dokter. Berikut ini merupakan sebagian perihal yang butuh Kamu perhatikan saat sebelum memakai morfin:

  1. Beri ketahui dokter tentang riwayat alergi yang Kamu miliki. Morfin tidak boleh diberikan kepada penderita yang alergi terhadap obat ini.
  2. Beri ketahui dokter bila dalam 14 hari terakhir Kamu baru saja memakai obat kalangan MAOI, semacam linezolid. Morfin tidak boleh digunakan bila Kamu lagi ataupun baru saja memakai obat tersebut.
  3. Beri ketahui dokter bila Kamu sempat ataupun lagi hadapi asma ataupun ileus paralitik. Morfin tidak boleh digunakan pada penderita yang baru saja hadapi keadaan tersebut.
  4. Beri ketahui dokter bila Kamu sempat ataupun lagi hadapi sleep apnea, luka kepala, tumor otak, penyakit hati, penyakit ginjal, kejang, penyakit pankreas, penyakit tiroid, pembesaran prostat, myasthenia gravis, ataupun kendala mental.
  5. Beri ketahui dokter bila Kamu sempat ataupun lagi hadapi kecanduan alkohol ataupun ketergantungan terhadap NAPZA.
  6. Hindari mengemudikan kendaraan ataupun melaksanakan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan sepanjang menempuh penyembuhan dengan morfin, sebab obat ini dapat menimbulkan pusing serta kantuk.
  7. Beri ketahui dokter bila Kamu lagi berbadan dua, menyusui, ataupun merancang kehamilan.
  8. Beri ketahui dokter kalau Kamu lagi menempuh penyembuhan dengan morfin saat sebelum menempuh aksi kedokteran tertentu ataupun pembedahan.
  9. Beri ketahui dokter bila Kamu lagi memakai obat, suplemen, ataupun produk herbal tertentu.
  10. Laporkan ke dokter bila terjalin respon alergi obat, dampak samping yang sungguh- sungguh, ataupun overdosis sehabis memakai morfin.

Dosis serta Ketentuan Gunakan Morfin

Dosis morfin yang diberikan oleh dokter bergantung pada keadaan kesehatan, respons badan, serta umur penderita, dan wujud sediaan obat.

Morfin suntik hendak disuntikkan lewat pembuluh darah vena( intravena/ IV), cairan spinal( intratechal), ataupun ruang antara sumsum tulang balik serta jaringan saraf( intraspinal) oleh dokter ataupun petugas kedokteran di dasar pengawasan dokter.

Berikut merupakan dosis Morfin buat melenyapkan rasa perih dengan keseriusan lagi sampai parah:

Wujud: Tablet

  • Dewasa: 5–20 miligram, masing- masing 4 jam.
  • Anak umur 1–5 tahun: 5 miligram, masing- masing 4 jam. Dosis optimal merupakan 30 miligram.
  • Anak umur 6–12 tahun: 5–10 miligram, masing- masing 4 jam. Dosis optimal merupakan 60 miligram.

Wujud: Suntikan intraspinal

  • Dewasa: Dosis dini merupakan 5 miligram. Bila diperlukan, dosis bisa ditambahkan sebanyak 1–2 miligram sehabis 1 jam.

Wujud: Suntikan intratechal

  • Dewasa: 0, 2–1 miligram selaku dosis tunggal.

Wujud: Suntikan intravena

  • Dewasa: Dosis dini merupakan 1–10 miligram, sepanjang 4–5 menit, dilanjutkan dengan 1 miligram sepanjang 5–10 menit.

Metode Memakai Morfin dengan Benar

Morfin suntik hendak langsung diberikan oleh dokter ataupun petugas kedokteran di dasar pengawasan dokter.

Sepanjang penyuntikan, keadaan universal, frekuensi respirasi, serta kandungan oksigen penderita hendak dipantau secara berkala oleh dokter. Perihal ini buat membenarkan keadaan serta menghindari terbentuknya dampak samping.

Ikuti seluruh anjuran serta anjuran yang diberikan oleh dokter sepanjang menempuh penyembuhan dengan morfin supaya daya guna penyembuhan optimal. Jangan menyudahi menempuh penyembuhan tanpa bertanya terlebih dulu dengan dokter.

Morfin tablet bisa disantap saat sebelum ataupun sehabis makan. Pakai air putih buat menelan tablet. Jangan mengunyah, membelah, ataupun menghancurkan tablet, sebab bisa tingkatkan resiko dampak samping.

Simpan morfin tablet pada temperatur ruangan serta letakkan di dalam wadah tertutup. Jauhkan obat dari paparan cahaya matahari langsung serta hindarkan dari jangkauan kanak- kanak.

Interaksi Morfin dengan Obat Lain

Berikut ini merupakan beberapa dampak interaksi yang bisa terjalin bila morfin digunakan bersama obat tertentu:

  • Peningkatan resiko terbentuknya dampak samping yang parah, semacam kendala respirasi berat, koma, apalagi kematian bila digunakan bersama obat kalangan benzodiazepine, barbiturate, ataupun antipsikotik.
  • Peningkatan resiko terbentuknya hipotensi ortostatik bila digunakan dengan obat antihipertensi, semacam clonidine, lisinopril, ataupun ramipril
  • Peningkatan resiko terbentuknya sindrom serotonin bila digunakan bersama antidepresan trisiklik, semacam amitriptyline
  • Penurunan kandungan morfin di dalam darah sehingga memunculkan dampak samping bila digunakan dengan obat kalangan MAOI, rifampicin, erytromycin, diltiazem, ataupun ritonavir
  • Penurunan dampak analgesik dari morfin bila digunakan dengan obat opioid tipe tertentu, semacam nalbuphine ataupun pentazocine

Tidak hanya itu, dampak samping morfin pada sistem saraf hendak bertambah bila disantap bersama minuman beralkohol.

Dampak Samping serta Bahaya Morfin

Beri ketahui dokter ataupun petugas kedokteran bila dampak samping di dasar ini tidak kunjung mereda ataupun kian memberat:

  • Sakit kepala
  • Kram perut
  • Gugup
  • Rasa kantuk yang parah
  • Konstipasi
  • Perubahan mood
  • Sulit berkemih
  • Mual ataupun muntah

Tidak hanya itu, lekas laporkan ke dokter bila Kamu hadapi respon alergi obat ataupun hadapi dampak samping yang lebih sungguh- sungguh, semacam:

  • Denyut jantung yang tidak tertib, denyut jantung lelet, ataupun jantung berdebar
  • Sulit bernapas
  • Otot kaku
  • Halusinasi
  • Gairah intim menurun
  • Kejang
  • Pingsan
  • Pandangan kabur
  • Nyeri dada

Amati lebih lanjut menimpa:

  • Diseksi Aorta
  • Kanker
  • Kanker Ginjal

Update Berita Terbaru Silahkan Kli disini

Obat Sufentanil, Manfaat, Dosis Dan Effek Samping

Sufentanil merupakan obat yang digunakan dalam prosedur anestesi universal ataupun meredakan perih pascaoperasi. Obat ini hendak diberikan secara langsung oleh dokter ataupun petugas kedokteran di dasar pengawasan dokter di rumah sakit.

Sufentanil ialah obat antinyeri kalangan opioid yang bekerja dengan metode membatasi hantaran sinyal rasa sakit pada sel saraf yang mengarah otak. Dengan begitu rasa perih hendak menurun.

Merk dagang sufentanil: Sufenta

Apa Itu Sufentanil

  • Golongan            : Obat resep
  • Kategori              : Obat antinyeri kalangan opioid
  • Manfaat               : Sebagai bagian dari prosedur anestesi total serta meredakan perih pascaoperasi
  • Digunakan oleh   : Dewasa, kanak- kanak, serta lansia

Sufentanil buat bunda berbadan dua serta menyusui: Kategori C: Riset pada fauna percobaan memperlihatkan terdapatnya dampak samping terhadap bakal anak, namun belum terdapat riset terkendali pada perempuan berbadan dua.

Obat cuma boleh digunakan bila besarnya khasiat yang diharapkan melebihi besarnya resiko terhadap bakal anak.

Sufentanil bisa terserap ke dalam ASI. Apabila Kamu lagi menyusui, jangan memakai obat ini tanpa bertanya dengan dokter.

Wujud obat             : Suntik

    Peringatan Saat sebelum Memakai Sufentanil

Sufentanil hendak diberikan di rumah sakit oleh dokter ataupun petugas kedokteran di dasar pengawasan dokter. Terdapat sebagian perihal yang butuh dicermati saat sebelum memakai sufentanil, ialah:

  1. Beri ketahui dokter tentang riwayat alergi yang Kamu miliki. Sufentanil tidak boleh digunakan oleh penderita yang alergi terhadap obat ini.
  2. Beri ketahui dokter bila Kamu sempat hadapi overdosis obat kalangan opioid, mengidap kendala respirasi kronis yang berat, kecanduan alkohol, penyalahgunaan NAPZA, ataupun keracunan alkohol
  3. Beri ketahui dokter bila Kamu mengidap penyusutan guna kelenjar adrenal, kenaikan tekanan intrakranial, penyakit saraf, penyakit ginjal, pembesaran kelenjar prostat jinak, penyumbat usus, ileus, penyakit liver, penyakit jantung, kejang, sleep apnea, ataupun denyut jantung lelet.
  4. Beri ketahui dokter bila Kamu lagi memakai obat, suplemen, ataupun produk herbal.
  5. Beri ketahui dokter bila Kamu lagi berbadan dua, menyusui, ataupun merancang kehamilan.
  6. Jangan mengemudikan kendaraan ataupun melaksanakan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan sehabis memakai sufentanil, sebab obat ini dapat menimbulkan pusing ataupun kantuk.
  7. Segera ke dokter bila Kamu hadapi overdosis, respon alergi obat, ataupun dampak samping yang lebih sungguh- sungguh sehabis memakai sufentanil.

 Dosis serta Ketentuan Gunakan Sufentanil

Dokter hendak membagikan dosis sufentanil cocok tujuan penggunaannya. Sufentanil hendak diberikan dengan suntikan lewat pembuluh darah( intravena/ IV). Secara universal, berikut rincian dosis sufentanil suntik:

Tujuan: Buat menginduksi ataupun mengawali prosedur intubasi

  • Dewasa: 1–2 mcg/ kgBB lewat suntikan IV. Bila dibutuhkan, dapat diberikan dosis lanjutan 10–59 mcg lewat suntikan IV.

Tujuan: Selaku bagian dari anestesi total ataupun bius total

  • Dewasa: Dosisnya 8–30 mcg/ kgBB lewat suntikan IV. Bila dibutuhkan, dapat diberikan dosis lanjutan 25–30 mcg lewat suntikan IV.
  • Anak- anak: Dosis dini 10–25 mcg/ kgBB lewat suntikan IV. Dosis pemeliharaan 25–50 mcg lewat suntikan IV.

Sambil dicoba penyuntikan, wajib telah dicoba pemasangan perlengkapan bantu nafas dengan pemberian oksigen 100%.

 Tujuan: Meredakan perih pascaoperasi

  • Dewasa: Dosis dini 30–60 mcg. Dosis bisa ditingkatkan sampai 25 mcg yang diberikan minimun 1 jam sehabis dosis dini.

Buat penderita lanjut usia, dosis sufentanil hendak dimulai dengan dosis terendah, setelah itu dosis bisa ditambahkan bila dibutuhkan.

Metode Memakai Sufentanil dengan Benar

Sufentanil suntik hendak langsung diberikan oleh dokter ataupun petugas kedokteran di dasar pengawasan dokter, di rumah sakit.

Sepanjang penyuntikan, keadaan universal penderita, frekuensi respirasi, tekanan darah, serta kandungan oksigen penderita hendak dipantau secara berkala oleh dokter. Perihal ini buat membenarkan keadaan serta menghindari terbentuknya dampak samping.

Ikuti seluruh anjuran serta anjuran yang diberikan oleh dokter saat sebelum, sepanjang, serta setelah penyuntikan sufentanil.

Interaksi Sufentanil dengan Obat Lain

Berikut ini merupakan beberapa dampak interaksi yang bisa terjalin bila sufentanil digunakan bersama obat tertentu:

  • Peningkatan resiko terbentuknya sindrom serotonin serta dampak samping yang parah bila digunakan bersama obat kalangan monoamine oxidase inhibitors( MAOI)
  • Peningkatan kandungan sufentanil dalam darah bila digunakan bersama cimetidine
  • Peningkatan kandungan sufentanil bila digunakan bersama ritonavir, ketoconazole, ataupun itraconazole
  • Peningkatan resiko terbentuknya kendala respirasi yang berat bila digunakan bersama benzodiazepine, antipsikotik, ansiolitik, ataupun obat antidepresan trisiklik( TCAs)

Dampak Samping serta Bahaya Sufentanil

Sufentanil hendak diberikan oleh dokter ataupun petugas kedokteran di dasar pengawasan dokter di rumah sakit. Terdapat sebagian dampak samping yang bisa mencuat sehabis memakai sufentanil, ialah:

  • Sakit kepala
  • Mual ataupun muntah
  • Mulut kering
  • Kelelahan
  • Konstipasi
  • Tekanan darah rendah
  • Pusing
  • Kejang ataupun pingsan
  • Hangat di wajah, dada, ataupun leher( flushing)
  • Suhu badan rendah( hipotermia)
  • Denyut jantung kilat, jantung berdebar, ataupun denyut jantung tidak teratur

Dokter hendak membagikan penindakan yang dibutuhkan bila penderita hadapi dampak samping tersebut.

Sumber: https://www.halodoc.com

Update Berita Terbaru Silahkan Kli disini

Kamis, 20 Oktober 2022

Clonidine Drugs, Benefits, Dosages and Side Effects

Clonidine is a drug to reduce large blood pressure (hypertension). In use, clonidine can be used as a single drug or in combination with other drugs. This drug must be used with a doctor's formula.

Clonidine is an antihypertensive drug that works by dilating blood vessels so that blood can flow more easily. When blood flows easily, blood pressure will gradually decrease. Apart from hypertension, clonidine can also be used to treat chronic pain due to cancer, reduce indications of hot flashes in menopausal women, and avoid headaches or one-sided headaches. 

Clonidine trademarks: Catapres, Clonidine, Clonidine HCl, Clonidine Hydrochloride 

    - What is Clonidine 
    - Class = Prescription drug 
    - Category = Antihypertensive 
    - Benefits = Overcoming hypertension, curing chronic pain due to cancer, reducing hot flashes, and avoiding headaches or migraines 

    - Used by adults and children 
    - Clonidine for mothers with two bodies and breastfeeding = Category C: Research on animal studies has shown side effects on children, but there has been no research on pregnant women. Drugs may only be used if the expected efficacy exceeds the risk to the child. Clonidine can be absorbed into breast milk. If you are breastfeeding, do not use this medicine before asking your doctor. 

    - The form of the drug = tablets and injections Precautions Before Using Clonidine Clonidine should not be used carelessly. Before using clonidine, you need to pay attention to the following things: 

    - Do not use this medicine if you are allergic to clonidine. - Tell your doctor if you currently have or are suffering from cardiovascular disease, such as heart rhythm disturbances, coronary heart disease, low blood pressure (hypotension), Raynaud's disease, heart attack, stroke, or if you have fainted.

    - Tell your doctor if you have or have had kidney disease, pheochromocytoma, depression, or stomach or intestinal problems. 
    - Tell your doctor if you are currently taking blood thinners or have bleeding problems if you are going to be given clonidine via epidural injection. 
    - Do not share clonidine with children under 6 years of age. 
    - Do not immediately carry out activities that require alertness, such as driving a vehicle or operating heavy machinery, after using clonidine, because this drug can cause drowsiness and dizziness. 
    - Consult a doctor regarding the use of clonidine in the elderly over 65 years, because the elderly are more at risk of experiencing dizziness, drowsiness, and injuries due to falls.
 
  - Tell your doctor if you are using clonidine before undergoing medical or surgery, including dental surgery. 

     - Tell your doctor if you are pregnant or breastfeeding. 

    - Tell your doctor if you are planning a pregnancy, because clonidine can affect the fertility of the reproductive organs, both male and female. 

    - Tell your doctor if you are taking other medications, including supplements and herbal products, to treat drug interactions.

    - Do not consume alcoholic beverages while undergoing treatment with clonidine, because it can increase the risk of side effects. 

    - Immediately see a doctor if there is a drug allergic response, serious side effects, or an overdose after using clonidine. Dosage and Terms of Use Clonidine The dosage and duration of use of clonidine will be determined by the doctor according to the age and health condition of the patient. The following is a breakdown of the dose of clonidine based on the form of the drug and the purpose of the treatment: Tablet form Purpose: Treating hypertension 

    - Adults: Initially 50–100 mcg, 3 times daily. The dose can be increased every 2-3 days, according to the patient's body response. Maintenance dose 300–1. 200 mcg per day given in divided doses. Maximum dosage is 2,400 mcg per day. 

    - Children aged > 12 years: 200 mcg, 2 times a day. Dosage can be increased weekly, as needed. Maintenance dose 200–600 mcg, 2 times daily. Maximum dosage is 2,400 mcg per day.

Purpose: Overcome the symptoms of hot flashes in menopausal women, avoid headaches or migraines - Adult: Initial dose, 50 mcg, 2 times a day. The dose can be increased to 75 mcg, 2 times a day, if the indications do not improve after 2 weeks of healing. Intravenous (through a vein) injection Goal: 

Overcome the hypertensive crisis - Adults: 150–300 mcg, given by slow IV injection (over 10–15 minutes). Doses can be repeated up to a maximum of 750 mcg for 24 hours. Epidural injection form (nerve at the base of the back) Purpose: Relieve chronic pain from cancer - Adults: Initial dose of 30 mcg per hour by infusion, combined with opioid pain relievers. 

The dose can be lowered or increased, according to the patient's response. How to use Clonidine correctly Injectable clonidine should only be given by a doctor or medical staff under the supervision of a doctor. If you are given clonidine in oral form, follow your doctor's advice and read the information on the clonidine packaging before using it. Take clonidine regularly at the same time each day. Clonidine can be taken with or without food. Swallow this medicine with the encouragement of water or soft food.

If you don't remember using clonidine, it is recommended to do it immediately if the time interval with the next usage program is not very close. If it is close, ignore the forgotten dose and do not double the dose the next time. It should be noted that these drugs can help control blood pressure, but cannot cure it. To help keep blood pressure under control, you also need to keep your body weight perfect, active in sports, not smoking, and avoiding consuming foods that are high in salt and high in fat. 

Do not stop using clonidine even if you feel better. Stopping taking drugs suddenly can cause blood pressure to rise quickly and risk endangering the sufferer. Not only that, indications of withdrawal can also appear in the form of anxiety, headaches, and tremors. Store clonidine in its packaging at room temperature which is free from direct sunlight, not damp or hot, and keep the drug out of reach of children. 

Clonidine Interactions with Other Drugs Side effects that can arise from using clonidine with other drugs are: - Increased risk of sudden cardiac arrest due to arrhythmia when used with methylphenidate 
    - Increased risk of reducing excess blood pressure when used with opioid pain relievers or other antihypertensive drugs, such as diuretics, beta blockers, vasodilators, calcium antagonists, or ACE inhibitors 
    - Increased risk of developing the effects of barbiturate or other sedative drugs, which can cause severe drowsiness, confusion, or difficulty thinking. 
    - Decreased clonidine efficiency and increased risk of developing orthostatic hypotension when used with tricyclic antidepressants or phenothiazines
    - Decreased effectiveness of clonidine when used with mirtazapine 
    - Increased risk of developing heart rhythm disturbances when used with high-dose digoxin or injectable haloperidol Side Effects and Dangers of Clonidine Side effects that may occur after using clonidine include: 
    - Sleepiness - Headache or dizziness - Dry mouth - Constipation (constipation) - Nausea or vomiting - Lost appetite - Fatigue - Easily offended - Insomnia or nightmares - Weak or lethargic - Decreased sexual desire

Immediately go to the doctor if the side effects above do not subside. Checking with the doctor also needs to be done if a drug allergic response occurs which is indicated by complaints in the form of an itchy and swollen rash, swollen eyelids and lips, or difficulty breathing. You also have to go to the doctor immediately if you experience serious side effects, such as: 

    - Severe chest pain, or shortness of breath 
    - Irregular heartbeat or feeling slow 
    - Changes in mood, such as irritability or depression 
    - Dizzy until you feel like you're about to faint If you are given clonidine in injection form, tell your doctor immediately if you have a headache, neck stiffness, sensitivity to light, fever, and signs of inflammation at the injection or infusion site, such as burning sensation, redness or swelling, and fever. 

Source: https://www.halodoc.com 

Rabu, 19 Oktober 2022

Obat Fentanyl, Manfaat, Dosis Dan Effek Samping

        Fentanyl merupakan obat buat meredakan perih yang hebat, semacam akibat kanker ataupun pembedahan. Obat ini pula dapat digunakan selaku obat bius ataupun obat bonus buat tingkatkan dampak obat bius dikala pembedahan.

Fentanyl ialah obat antinyeri kalangan opioid yang bekerja dengan metode memblokir sinyal rasa sakit pada sel saraf yang mengarah otak. Obat ini ada dalam wujud suntik serta patch transdermal yang berupa semacam plester ataupun koyo. Fentanyl tidak boleh digunakan sembarangan serta wajib cocok dengan formula dokter.

Merk dagang fentanyl: Durogesic, Etanyl, Fentanyl, Fentanyl Citrate

-Apa Itu Fentanyl = Golongan Obat resep

-Kategori Analgesik serta anestesi = Manfaat Meredakan perih hebat, jadi obat bonus yang digunakan dikala prosedur anestesi ataupun pembiusan

Digunakan oleh Dewasa serta anak- anak = Fentanyl buat bunda berbadan dua serta menyusui Kategori C: Riset pada fauna percobaan memperlihatkan terdapatnya dampak samping terhadap bakal anak, namun belum terdapat riset terkendali pada perempuan berbadan dua.

Obat cuma boleh digunakan bila besarnya khasiat yang diharapkan melebihi besarnya resiko terhadap bakal anak.

Fentanyl bisa terserap ke dalam ASI. Apabila Kamu lagi menyusui, jangan memakai obat ini tanpa berikan ketahui dokter.

-Wujud obat = Suntik serta patch transdermal

-Peringatan Saat sebelum Memakai Fentanyl

     Fentanyl cuma boleh digunakan cocok formula dokter. Perhatikan sebagian perihal berikut saat sebelum memakai fentanyl:

Beri ketahui dokter menimpa riwayat alergi yang Kamu miliki. Fentanyl tidak boleh diberikan kepada penderita yang alergi terhadap obat ini.

Beri ketahui dokter bila Kamu sempat ataupun lagi mengidap asma, kejang, epilepsi, aritmia, kendala kelenjar adrenal, penyakit liver, penyakit ginjal, penyakit paru, obstruksi usus, ileus paralitik, tekanan darah rendah, kendala mental, ataupun pembesaran prostat.

Beri ketahui dokter bila Kamu lagi ataupun sempat hadapi sleep apnea, luka kepala, kecanduan alkohol, kendala buang air kecil, pankreatitis, penyakit tiroid, penyalahgunaan NAPZA, ataupun kendala kantong empedu.

Beri ketahui dokter bila Kamu lagi memakai obat, suplemen, ataupun produk herbal.

Beri ketahui dokter bila Kamu lagi berbadan dua, menyusui, ataupun merancang kehamilan.

Beri ketahui dokter kalau Kamu lagi menempuh penyembuhan dengan fentanyl saat sebelum menempuh pembedahan, tercantum pembedahan gigi.

Jangan komsumsi minuman beralkohol serta juice grapefruit sepanjang menempuh penyembuhan dengan fentanyl, sebab bisa tingkatkan resiko terbentuknya dampak samping yang beresiko.

Jangan mengemudikan kendaraan ataupun melaksanakan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan sehabis mengunakan fentanyl, sebab obat ini dapat menimbulkan pusing ataupun kantuk.

Segera temui dokter apabila terjalin respon alergi obat, dampak samping yang sungguh- sungguh, ataupun overdosis sehabis memakai fentanyl.

        Dosis serta Ketentuan Gunakan Fentanyl

Berikut merupakan dosis universal pemakaian fentanyl bersumber pada wujud obat, keadaan, serta umur penderita:

    -Wujud obat: Suntik serta infuse

   - Keadaan: Selaku premedikasi saat sebelum prosedur operasi

  -Dewasa: 50–100 mcg, diberikan lewat suntikan ke otot( intramuskular/ IM) ataupun pembuluh darah( intravena/ IV) 30–60 menit saat sebelum pembedahan.

   -Keadaan: Selaku obat bonus buat anestesi universal dikala pembedahan besar( bedah mayor) 

   -Dewasa: Dosis dini merupakan 1–2 mcg/ kgBB per jam. Dosis pemeliharaan 2–20 mcg/ kgBB/ dosis lewat suntik IV. 

    -Anak umur 2 tahun: 2- 3 mcg/ kgBB lewat suntik IV ataupun IM tiap 1–2 jam cocok dengan kebutuhan.

   -Keadaan: Selaku obat bonus buat anestesi universal dikala pembedahan kecil( bedah minor) 

    -Dewasa: 0, 5–2 mcg/ kgBB/ dosis lewat suntik IV. 

    -Wujud obat: Patch transdermal 

    -Keadaan: Keadaan perih kronis pada penderita yang tidak mempan terhadap opioid 

    -Anak umur 2 tahun serta berusia: 25–100 mcg/ jam, diberikan tiap 72 jam. 

  Metode Memakai Fentanyl dengan Benar 

Senantiasa ikuti anjuran dokter sepanjang menempuh penyembuhan dengan fentanyl. Fentanyl suntik hendak diberikan oleh dokter ataupun petugas kedokteran di dasar pengawasan dokter. Suntikan dapat diberikan ke otot( IM), pembuluh darah vena( IV), ataupun dimasukkan ke dalam infus IV.

Fentanyl wujud patch transdermal tidak boleh digunakan pada kulit yang hadapi cedera ataupun iritasi. Pakai patch pada zona kulit yang datar serta kering, semacam dada, punggung, ataupun lengan bagian atas supaya bisa melekat dengan baik. Apabila butuh, gunting rambut di zona kulit yang hendak ditempelkan dengan obat.

Tempel serta tekan patch transdermal sepanjang 30 detik, supaya obat melekat dengan benar. Lepaskan obat sehabis 72 jam ataupun cocok dengan anjuran dokter. Yakinkan buat melepas patch yang lama terlebih dahulu, baru melekat patch yang baru di zona yang berbeda. Jangan memakai lebih dari satu patch pada waktu yang sama.

Patch transdermal fentanyl yang berlubang bisa tingkatkan kecepatan penyerapan obat ke dalam kulit. Oleh sebab itu, jangan pakai patch yang rusak.

Sehabis memakai obat, jangan mencuci tangan dengan mengenakan sabun ataupun pembersih lain. Lumayan mencuci tangan dengan air yang mengalir.

Jangan menaikkan ataupun kurangi dosis tanpa bertanya dahulu dengan dokter. Obat ini bisa menimbulkan ketergantungan ataupun overdosis bila digunakan kelewatan.

Bila kurang ingat memakai fentanyl wujud patch transdermal, lekas tempelkan patch tersebut begitu teringat. Jangan memakai patch ekstra buat mengambil alih dosis yang terlupakan.

Simpan patch transdermal fentanyl di dalam kemasannya di tempat yang sejuk serta kering. Hindarkan obat dari paparan cahaya matahari langsung serta jangkauan kanak- kanak. 

    Interaksi Fentanyl dengan Obat Lain 

Sebagian interaksi obat di dasar ini bisa terjalin bila fentanyl digunakan bertepatan dengan obat tertentu:

Peningkatan kandungan fentanyl dalam darah serta resiko terbentuknya dampak samping bila digunakan dengan erythromycin, clarithromycin, ritonavir, ataupun amiodarone

Peningkatan resiko terbentuknya sindrom serotonin bila digunakan dengan obat antidepresan

Peningkatan resiko terbentuknya dampak samping yang parah, semacam kejang, koma, apalagi kematian bila digunakan bersama obat kalangan opioid yang lain, semacam morfin ataupun tramadol

Penurunan kandungan fentanyl dalam darah bila digunakan dengan phenobarbital, carbamazepine, phenytoin, amonium klorida, ataupun rifampicin

    -Peningkatan resiko terbentuknya hipotensi bila digunakan dengan phenotiazine

    -Penurunan dampak fentanyl bila digunakan bersama naloxone

Tidak hanya itu, dampak interaksi pula dapat timbul bila memakai fentanyl dikala komsumsi santapan ataupun minuman tertentu, misalnya:

    -Peningkatan resiko terbentuknya dampak samping parah bila digunakan bersama alcohol

    -Peningkatan kandungan fentanyl dalam darah bila digunakan bersama juice grapefruit

Penurunan kandungan fentanyl dalam darah bila digunakan bersama St. Johns Wort 

    Dampak Samping serta Bahaya Fentanyl 

Sebagian dampak samping yang bisa terjalin akibat pemakaian fentanyl merupakan: 

-Sakit perut

-Konstipasi

-Mual ataupun muntah

-Kantuk

-Tubuh terasa lemah

-Sakit kepala, pusing, ataupun vertigo

-Kulit yang disuntik ataupun ditempeli obat terasa gatal ataupun iritasi 

Memeriksakan ke dokter bila dampak samping di atas tidak kunjung membaik ataupun malah terus menjadi parah. Lekas ke dokter bila Kamu hadapi respon alergi obat ataupun dampak samping sungguh- sungguh, semacam: 

Pusing yang berat

-Sesak napas

-Gelisah serta sulit tidur

-Mudah marah ataupun halusinasi

-Tidak nafsu makan

-Jantung berdebar ataupun denyut jantung cepat

-Diare ataupun kram perut

-Nyeri ataupun kaku otot

-Hilang pemahaman, kejang, pingsan

Sumber: https://www.halodoc.com

Update Berita Terbaru Silahkan Kli disini

x

Fentanyl Medicine, Benefits, Dosage And Side Effects

Fentanyl is a drug to relieve intense pain, such as the result of cancer or surgery. This drug can also be used as an anesthetic or adjunctive drug to increase the effect of the anesthetic during surgery. Fentanyl is an opioid pain medication that works by blocking pain signals in nerve cells that lead to the brain. This drug is available in the form of injections and transdermal patches in the form of a plaster or patch. 
Fentanyl should not be used carelessly and must match the doctor's formula. Fentanyl trademarks: 
Durogesic, Etanyl, Fentanyl, Fentanyl Citrate 

-What is Fentanyl = Class of prescription drugs 
-Category Analgesics and Anesthesia = Benefit Relieves intense pain, as an additional drug used during anesthesia or anesthesia procedures Used by adults and children = Fentanyl for mothers with two bodies and breastfeeding Category C: Research in animal studies has shown side effects on the fetus, but there have been no controlled studies in women with two bodies. Drugs may only be used if the expected efficacy exceeds the risk to the child. 

Fentanyl can be absorbed into breast milk. If you are breastfeeding, do not use this medicine without telling your doctor. 
-Medicine form = injection and transdermal patch 
-Caution Before Using Fentanyl

Fentanyl should only be used according to a doctor's formula. Pay attention to the following points before using fentanyl: Tell your doctor about your history of allergies. Fentanyl should not be given to sufferers who are allergic to this drug. Tell your doctor if you have or have had asthma, seizures, epilepsy, arrhythmias, adrenal gland problems, liver disease, kidney disease, lung disease, intestinal obstruction, paralytic ileus, low blood pressure, mental problems, or enlarged prostate. 

Tell your doctor if you have or have ever had sleep apnea, headaches, alcoholism, difficulty urinating, pancreatitis, thyroid disease, drug abuse, or gallbladder problems. Tell your doctor if you are currently using drugs, supplements, or herbal products. Tell your doctor if you are pregnant, breastfeeding or planning a pregnancy. Tell your doctor if you are taking treatment with fentanyl before having surgery, including dental surgery. 

Do not consume alcoholic beverages and grapefruit juice while on treatment with fentanyl, because it can increase the risk of developing dangerous side effects. Do not drive a vehicle or do activities that require alertness after using fentanyl, because this drug can cause dizziness or drowsiness. Immediately see a doctor if there is a drug allergic response, serious side effects, or an overdose after using fentanyl. 

Dosage and Terms of Use Fentanyl The following is the general dosage for using fentanyl based on the form of the drug, condition, and age of the patient: -Form of medicine: injection and infusion - Circumstances: As premedication prior to surgical procedures
-Adult: 50-100 mcg, given by injection into a muscle (intramuscular/IM) or vein(intravenous/IV) 30-60 minutes before surgery. 
-Condition: As a bonus drug for universal anesthesia during major surgery (major surgery) 
-Adult: Initial dose is 1–2 mcg/kg per hour. Maintenance dose 2–20 mcg/kg/dose via IV injection. 
-Children aged 2 years: 2-3 mcg/kg by IV or IM injection every 1-2 hours as needed. 
-Condition: As an additional drug for universal anesthesia during minor surgery (minor surgery) 
-Adults: 0.5–2 mcg/ kgBB/dose via IV injection. 
-Medicinal form: Transdermal patch 
-Condition: Chronic pain in patients who are not resistant to opioids 
-Children 2 years and older: 25–100 mcg/hour, given every 72 hours. Method of Using Fentanyl Properly Always follow the doctor's advice while taking treatment with fentanyl. Fentanyl injection will be given by a doctor or medical officer under the supervision of a doctor. Injections can be given into a muscle (IM), a vein (IV), or put into an IV infusion. Fentanyl transdermal patch form should not be used on skin that is experiencing injury or irritation. 

Use the patch on flat, dry skin areas, such as the chest, back, or upper arms so they can adhere properly. If necessary, clip the hair in the skin area where the drug will be attached. Paste and press the transdermal patch for 30 seconds, so that the drug attaches properly. 

Release the drug after 72 hours or as directed by the doctor. Be sure to remove the old patch first, then attach the new patch in a different area. Do not apply more than one patch at a time. Perforated fentanyl transdermal patch can increase the rate of drug absorption into the skin. Therefore, do not use a patch that is damaged. After using the medicine, do not wash your hands using soap or other cleansers. It's okay to wash your hands with running water.

Do not increase or decrease the dose without first asking your doctor. This drug can cause dependence or overdose if used too much. If you don't remember using fentanyl in the form of a transdermal patch, immediately apply the patch as soon as you remember. Do not use an extra patch to make up for a forgotten dose. Store the fentanyl transdermal patch in the package in a cool, dry place. Keep the drug away from direct sunlight and the reach of children. 

Fentanyl Interactions with Other Drugs Some of these drug interactions can occur when fentanyl is used in combination with certain drugs: Increased blood levels of fentanyl and risk of side effects when used with erythromycin, clarithromycin, ritonavir, or amiodarone Increased risk of developing serotonin syndrome when used with antidepressant drugs Increased risk of developing severe side effects, such as seizures, coma, especially death when used with other opioid drugs, such as morphine or tramadol Decreased blood levels of fentanyl when used with phenobarbital, carbamazepine, phenytoin, ammonium chloride, or rifampicin 

-Increased risk of developing hypotension when used with phenothiazines 
-Reduced effects of fentanyl when used with naloxone Not only that, interaction effects can also arise when using fentanyl when consuming certain foods or drinks, for example: -Increased risk of developing severe side effects when used with alcohol 
-Increased blood fentanyl content when used with grapefruit juice Decreased blood fentanyl content when used with St. John's Wort Side Effects and Dangers of Fentanyl Some of the side effects that can occur due to the use of fentanyl are:
-Stomach ache 
-Constipation 
- Nausea or vomiting 
-Drowsiness 
-The body feels weak 
- Headaches, dizziness, or vertigo 
-The skin that is injected or attached to the drug feels itchy or irritated Check with your doctor if the side effects above do not improve or even continue to get worse. 

Immediately consult a doctor if you experience a drug allergic reaction or serious side effects, such as: Severe dizziness -Hard to breathe - Anxiety and difficulty sleeping -Easy to anger or hallucinations -No appetite - Heart palpitations or fast heart rate - Diarrhea or stomach cramps - Pain or muscle stiffness -Loss of understanding, convulsions, fainting 


PERINGATAN UNTUK SEMUA PEMBACA

Blog yang Kami buat dapat membuat kesalahan. Periksa info penting.