Selasa, 18 Oktober 2022

Obat Clonidine, Manfaat, Dosis Dan Effek Samping

Clonidine merupakan obat untuk menurunkan tekanan darah besar (hipertensi). Dalam penggunaannya, clonidine bisa digunakan selaku obat tunggal ataupun dikombinasikan dengan obat lain. Obat ini wajib digunakan dengan formula dokter.

Clonidine ialah obat antihipertensi yang bekerja dengan metode melebarkan pembuluh darah sehingga darah bisa mengalir lebih mudah. Dikala darah mengalir dengan mudah, tekanan darah secara berangsur akan menurun.

Selain hipertensi, clonidine pula dapat digunakan untuk menyembuhkan nyeri kronis akibat kanker, kurangi indikasi hot flashes pada perempuan menopause, dan menghindari sakit kepala ataupun sakit kepala sebelah.

Merk dagang clonidine: Catapres, Clonidine, Clonidine HCl, Clonidine Hydrochloride

     Apa Itu Clonidine

     - Golongan = Obat resep

     - Kategori  = Antihipertensi

     - Manfaat = Mengatasi hipertensi, menyembuhkan perih kronis akibat kanker, kurangi hot flashes, dan menghindari sakit kepala ataupun migrain

     -  Digunakan oleh = Dewasa serta anak- anak

     - Clonidine buat bunda berbadan dua serta menyusui = Kategori C: Riset pada fauna percobaan memperlihatkan terdapatnya dampak samping terhadap anak, namun belum terdapat riset pada wanita hamil. 

Obat cuma boleh digunakan bila besarnya khasiat yang diharapkan melebihi besarnya resiko terhadap bakal anak.

Clonidine bisa terserap ke dalam ASI. Apabila lagi menyusui, jangan memakai obat ini sebelum bertanya dengan dokter.

     - Wujud obat = Tablet serta suntik

Peringatan Saat sebelum Memakai Clonidine

Clonidine tidak boleh digunakan secara sembarangan. Saat sebelum memakai clonidine, Kamu butuh mencermati sebagian perihal di bawah ini:

    - Jangan memakai obat ini bila alergi terhadap clonidine.

    - Beri ketahui dokter bila Kamu sedang ataupun lagi mengidap penyakit kardiovaskular, semacam kendala irama jantung, penyakit jantung koroner, darah rendah (hipotensi), penyakit Raynaud, serangan jantung, stroke, ataupun sempat pingsan.

    - Beri tahu dokter bila Kamu pernah ataupun lagi mengidap penyakit ginjal, pheochromocytoma, depresi, atau kendala perut atau usus.

    - Beri ketahui dokter kalau Kamu lagi komsumsi obat pengencer darah ataupun mempunyai kendala perdarahan bila Kamu hendak diberikan clonidine lewat suntik epidural.

    - Jangan bagikan clonidine pada anak-anak umur di bawah 6 tahun.

    - Jangan langsung melaksanakan kegiatan yang memerlukan kewaspadaan, semacam mengemudikan kendaraan ataupun mengoperasikan alat berat, sehabis memakai clonidine, sebab obat ini bisa menimbulkan kantuk serta pusing.

    - Konsultasikan dengan dokter Mengenai pemakaian clonidine pada lanjut usia di atas 65 tahun, sebab lanjut usia lebih berisiko hadapi pusing, kantuk, serta luka akibat jatuh.

    - Beri tahu dokter kalau Kamu lagi memakai clonidine saat sebelum menjalani medis atau oprasi, termasuk oprasi gigi.

    - Beri tahu dokter bila Kamu lagi hamil atau menyusui.

    - Beri ketahui dokter bila Kamu lagi merencanakan kehamilan, sebab clonidine bisa mempengaruhi kesuburan organ reproduksi, baik laki- laki ataupun perempuan.

    - Beri ketahui dokter bila Kamu lagi memakai obat lain, termasuk suplemen serta produk herbal, untuk mengatasi interaksi obat.

    - Jangan komsumsi minuman beralkohol sepanjang menjalani penyembuhan dengan clonidine, sebab bisa tingkatkan resiko terjadinya efek samping.

    - Segera temui dokter bila terjadi respon alergi obat, efek samping yang serius, ataupun overdosis sehabis memakai clonidine.

Dosis serta Ketentuan Gunakan Clonidine

Dosis serta jangka waktu pemakaian clonidine akan ditentukan oleh dokter sesuai dengan umur serta keadaan kesehatan penderita. Berikut ini merupakan rincian dosis clonidine bersumber pada bentuk obat serta tujuan penyembuhan:

Bentuk tablet

Tujuan: Menangani hipertensi

    Dewasa: Dosis Awal 50–100 mcg, 3 kali sehari. Dosis bisa ditingkatkan tiap 2–3 hari, cocok respons tubuh penderita. Dosis pemeliharaan 300–1. 200 mcg per hari yang diberikan dalam dosis terbagi. Dosis maksimal 2. 400 mcg per hari.

    Anak- anak umur 12 tahun: 200 mcg, 2 kali sehari. Dosis bisa ditingkatkan tiap minggu, sesuai kebutuhan. Dosis pemeliharaan 200–600 mcg, 2 kali sehari. Dosis maksimal 2. 400 mcg per hari.

Tujuan: Mengatasi gejala hot flashes pada perempuan menopause, menghindari sakit kepala ataupun migrain

    Dewasa: Dosis awal, 50 mcg, 2 kali sehari. Dosis bisa ditingkatkan jadi 75 mcg, 2 kali sehari, bila indikasi tidak kunjung membaik sehabis 2 pekan penyembuhan.

Wujud suntikan intravena ( lewat pembuluh darah)

Tujuan: Menanggulangi krisis hipertensi

    Dewasa: 150–300 mcg, yang diberikan lewat suntikan IV lelet( sepanjang 10–15 menit). Dosis bisa diulangi sampai optimal 750 mcg sepanjang 24 jam.

Bentuk suntikan epidural ( saraf di bagian punggung dasar)

 Tujuan: Meredakan nyeri kronis akibat kanker

    - Dewasa: Dosis awal 30 mcg per jam lewat infus, dikombinasikan dengan obat pereda nyeri golongan opioid. Dosis bisa diturunkan ataupun dinaikkan, cocok dengan respons penderita.

Cara Memakai Clonidine dengan Benar

Clonidine suntik cuma boleh diberikan oleh dokter ataupun petugas medis di bawah pengawasan dokter.

Bila Kamu diberikan clonidine bentuk minum, ikuti anjuran dokter serta baca informasi yang tertera pada kemasan clonidine sebelum memakainya.

Mengkonsumsi clonidine secara tertib pada waktu yang sama tiap harinya. Clonidine bisa dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Telan obat ini dengan dorongan air putih ataupun makanan lunak.

Bila kurang ingat memakai clonidine, dianjurkan buat lekas melaksanakannya apabila sela waktu dengan agenda pemakaian selanjutnya tidak sangat dekat. Bila telah dekat, abaikan dosis yang terlupa serta jangan menggandakan dosis di waktu berikutnya.

Butuh dikenal kalau obat ini dapat menolong mengendalikan tekanan darah, namun tidak dapat menyembuhkannya. Buat menolong supaya tekanan darah terkendali, Kamu pula butuh melindungi supaya berat tubuh senantiasa sempurna, giat olahraga, tidak merokok, serta menghalangi mengkonsumsi santapan yang besar garam serta besar lemak.

Jangan menyudahi memakai clonidine meski telah merasa lebih sehat. Menyudahi memakai obat secara tiba- tiba bisa menyebabkan tekanan darah naik dengan kilat serta berisiko membahayakan penderita. Tidak hanya itu, dapat timbul pula indikasi putus obat berbentuk rasa risau, sakit kepala, serta tremor.

Simpan clonidine dalam kemasannya di tempat bersuhu ruangan yang bebas dari cahaya matahari langsung, tidak lembab serta tidak panas, dan hindarkan obat dari jangkauan kanak- kanak.

Interaksi Clonidine dengan Obat Lain

Dampak samping yang bisa mencuat akibat memakai clonidine bersama obat lain merupakan:

    - Peningkatan resiko terbentuknya henti jantung tiba- tiba sebab aritmia bila digunakan dengan methylphenidate

    - Peningkatan resiko penyusutan tekanan darah berlebih bila digunakan dengan obat pereda perih kalangan opioid ataupun obat antihipertensi yang lain, semacam diuretik, penghambat beta, vasodilator, antagonis kalsium, ataupun ACE inhibitor

    - Peningkatan resiko terbentuknya kenaikan dampak obat kalangan barbiturat ataupun obat penenang yang lain, yang bisa menimbulkan kantuk berat, linglung, ataupun kesusahan berpikir.

    - Penurunan daya guna clonidine serta kenaikan resiko terbentuknya hipotensi ortostatik bila digunakan dengan antidepresan trisiklik ataupun obat kalangan phenothiazine

    - Penurunan daya guna clonidine bila digunakan dengan mirtazapine

    - Peningkatan resiko terbentuknya kendala irama jantung bila digunakan dengan digoxin ataupun haloperidol suntik dosis tinggi

Dampak Samping serta Bahaya Clonidine

Dampak samping yang bisa jadi terjalin sehabis memakai clonidine meliputi:

    - Kantuk

    - Sakit kepala ataupun pusing

    - Mulut kering

    - Sembelit( konstipasi)

    - Mual ataupun muntah

    - Hilang nafsu makan

    - Kelelahan

    - Mudah tersinggung

    - Insomnia ataupun mimpi buruk

    - Lemas ataupun lesu

    - Penurunan gairah seksual

Lekas ke dokter bila dampak samping di atas tidak kunjung mereda. Pengecekan ke dokter pula butuh dicoba bila timbul respon alergi obat yang diisyarati dengan keluhan berbentuk timbulnya ruam yang gatal serta bengkak, kelopak mata serta bibir bengkak, ataupun kesusahan bernapas.

Kamu pula wajib lekas ke dokter bila hadapi dampak samping yang sungguh- sungguh, semacam:

    - Nyeri dada yang berat, ataupun sesak napas

    - Detak jantung tidak tertib ataupun terasa lambat

    - Perubahan atmosfer hati, semacam gampang marah ataupun depresi

    - Pusing sampai terasa semacam hendak pingsan

Bila Kamu diberikan clonidine dalam wujud suntik, lekas beri ketahui dokter bila merasakan sakit kepala, leher kaku, sensitif terhadap sinar, demam, dan timbul isyarat peradangan di zona suntikan ataupun infus, semacam rasa panas, kemerahan ataupun bengkak, serta demam.

Sumber: https://www.halodoc.com

Update Berita Terbaru Silahkan Kli disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung (semoga bermanfaat), semoga anda mendapatkan informasi yang dicari serta bisa di gunakan sebagai referensi untuk kita semua, baik dalam kehidupan sehari-hari taupun dalam dunia pendidikan, semoga bisa menambah wawasan untuk kita semua, serta meningkatkan kualitas kita dalam dunia pengetahuan, semoga bisa kembali lagi dalam mencari informasi, dan selalu dukung kami untuk lebih meningkatkan lagi serta kami dapat memperdalam ilmu agar kita bisa sama-sama memahami semua informasi.

PERINGATAN UNTUK SEMUA PEMBACA

Blog yang Kami buat dapat membuat kesalahan. Periksa info penting.