Altofen adalah nama dagang untuk sediaan ketoprofen, sebuah obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang digunakan untuk meredakan nyeri dan peradangan. Ketoprofen bekerja dengan menghambat enzim cyclooxygenase (COX), yang berperan dalam produksi prostaglandin—zat kimia yang menyebabkan peradangan, nyeri, dan demam.
Informasi Utama tentang Altofen
1. Indikasi
- Nyeri: Untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang, seperti nyeri otot, nyeri punggung, nyeri haid, dan nyeri gigi.
- Peradangan: Mengurangi peradangan pada kondisi seperti artritis reumatoid, osteoartritis, atau radang sendi lainnya.
- Demam: Menurunkan demam jika diperlukan.
2. Bentuk dan Dosis
Bentuk: Altofen tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, dan kadang-kadang dalam bentuk gel topikal.
Dosis Umum:
- Tablet/Kapsul: Dosis umum adalah 50 mg hingga 100 mg dua atau tiga kali sehari. Dosis maksimal biasanya tidak melebihi 300 mg per hari.
- Gel Topikal: Aplikasikan lapisan tipis pada area yang terkena peradangan atau nyeri beberapa kali sehari sesuai petunjuk.
Penyesuaian Dosis:
- Gangguan Ginjal: Dosis mungkin perlu disesuaikan pada pasien dengan gangguan ginjal.
- Usia Lanjut: Pasien lanjut usia mungkin memerlukan dosis yang lebih rendah untuk mengurangi risiko efek samping.
3. Mekanisme Kerja
- Ketoprofen bekerja dengan menghambat enzim COX-1 dan COX-2, yang mengurangi produksi prostaglandin, sehingga mengurangi nyeri dan peradangan.
4. Efek Samping
- Gangguan Gastrointestinal: Nyeri perut, mual, muntah, atau gangguan pencernaan. Penggunaan jangka panjang dapat meningkatkan risiko ulserasi atau perdarahan gastrointestinal.
- Efek Kardiovaskular: Penggunaan jangka panjang dapat meningkatkan risiko hipertensi atau masalah jantung.
- Gangguan Hati: Kenaikan enzim hati atau hepatotoksisitas.
- Efek Kulit: Ruam atau iritasi kulit pada area aplikasi jika digunakan sebagai gel topikal.
5. Peringatan dan Kontraindikasi
- Gangguan Hati atau Ginjal: Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan gangguan hati atau ginjal. Pantau fungsi hati dan ginjal secara rutin.
- Penyakit Kardiovaskular: Pasien dengan riwayat penyakit jantung harus menggunakan ketoprofen dengan hati-hati.
- Gangguan Gastrointestinal: Hindari penggunaan pada pasien dengan riwayat ulserasi gastrointestinal atau perdarahan.
6. Interaksi Obat
- Antikoagulan: Beritahu dokter jika Anda menggunakan obat antikoagulan seperti warfarin, karena ketoprofen dapat meningkatkan risiko perdarahan.
- Obat Lain: Diskusikan penggunaan bersama obat lain, terutama obat antihipertensi atau diuretik.
7. Penggunaan dalam Kehamilan dan Menyusui
- Kehamilan: Penggunaan ketoprofen terutama pada trimester ketiga harus dihindari karena risiko terhadap janin. Diskusikan dengan dokter jika Anda hamil atau berencana untuk hamil.
- Menyusui: Ketoprofen dapat masuk ke dalam ASI. Diskusikan dengan dokter jika Anda menyusui.
Catatan Penting: Dosis dan penggunaan Altofen harus sesuai dengan petunjuk pada kemasan atau rekomendasi dokter. Jangan melebihi dosis yang dianjurkan dan hindari penggunaan jangka panjang tanpa konsultasi medis.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang Altofen atau ketoprofen, atau memerlukan informasi tambahan mengenai penggunaannya, sebaiknya konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan Anda.
Pengertian, kegunaan Serta Dosis Obat Altofen
Blog yang Kami buat dapat membuat kesalahan. Periksa info penting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung (semoga bermanfaat), semoga anda mendapatkan informasi yang dicari serta bisa di gunakan sebagai referensi untuk kita semua, baik dalam kehidupan sehari-hari taupun dalam dunia pendidikan, semoga bisa menambah wawasan untuk kita semua, serta meningkatkan kualitas kita dalam dunia pengetahuan, semoga bisa kembali lagi dalam mencari informasi, dan selalu dukung kami untuk lebih meningkatkan lagi serta kami dapat memperdalam ilmu agar kita bisa sama-sama memahami semua informasi.