Afirheuma adalah nama dagang untuk sediaan sulfasalazine, yang merupakan obat digunakan terutama untuk mengatasi radang sendi dan penyakit radang usus. Sulfasalazine memiliki efek anti-inflamasi dan imunosupresif, dan sering digunakan untuk mengelola gejala berbagai kondisi autoimun dan inflamasi.
Informasi Utama tentang Afirheuma (Sulfasalazine)
1. Indikasi
- Artritis Reumatoid: Digunakan untuk mengurangi peradangan dan nyeri pada pasien dengan arthritis reumatoid.
- Penyakit Radang Usus: Efektif untuk mengatasi kolitis ulserativa dan penyakit Crohn dalam fase remisi atau flare-up.
- Penyakit Autoimun Lain: Kadang-kadang digunakan untuk kondisi autoimun lainnya yang merespons sulfasalazine.
2. Bentuk dan Dosis
Bentuk: Afirheuma tersedia dalam bentuk tablet oral dan suspensi.
Dosis Umum:
- Tablet: Dosis awal biasanya 500 mg hingga 1000 mg dua kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap hingga 3000 mg per hari, biasanya diberikan dalam beberapa dosis terbagi.
- Suspensi: Dosis suspensi tergantung pada formulasi dan harus mengikuti petunjuk dokter.
Penyesuaian Dosis:
- Gangguan Hati atau Ginjal: Dosis mungkin perlu disesuaikan pada pasien dengan gangguan hati atau ginjal.
- Usia Lanjut: Pasien lanjut usia mungkin memerlukan penyesuaian dosis berdasarkan toleransi.
3. Mekanisme Kerja
- Sulfasalazine bekerja dengan menghambat proses peradangan di dalam tubuh. Ini mengurangi produksi zat yang menyebabkan peradangan dan mengurangi kerusakan jaringan akibat inflamasi.
4. Efek Samping
- Gangguan Pencernaan: Mual, muntah, sakit perut, atau gangguan pencernaan bisa terjadi.
- Reaksi Alergi: Ruam, gatal, atau reaksi alergi serius (seperti sindrom Stevens-Johnson).
- Efek Hematologi: Penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia), penurunan jumlah trombosit (trombositopenia), atau anemia.
- Gangguan Hati: Kenaikan enzim hati atau hepatotoksisitas.
- Efek Kulit: Warna urine atau kulit menjadi kekuningan (jarang terjadi).
5. Peringatan dan Kontraindikasi
- Gangguan Hati atau Ginjal: Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan gangguan hati atau ginjal. Monitor fungsi hati dan ginjal secara rutin.
- Gangguan Darah: Perhatikan kemungkinan efek samping hematologi; lakukan tes darah secara rutin.
- Alergi: Hindari penggunaan jika ada riwayat reaksi alergi terhadap sulfasalazine atau sulfonamida.
6. Interaksi Obat
- Antikoagulan: Beritahu dokter jika Anda menggunakan obat antikoagulan, karena sulfasalazine dapat mempengaruhi koagulasi darah.
- Obat Lain: Diskusikan penggunaan bersama obat lain, terutama jika Anda sedang menggunakan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) atau obat lain yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.
7. Penggunaan dalam Kehamilan dan Menyusui
- Kehamilan: Penggunaan selama kehamilan harus dipertimbangkan hanya jika manfaatnya lebih besar daripada risikonya. Diskusikan dengan dokter mengenai potensi risiko.
- Menyusui: Sulfasalazine dapat masuk ke dalam ASI, sehingga sebaiknya diskusikan dengan dokter jika Anda menyusui.
Catatan Penting: Dosis dan penggunaan Afirheuma (sulfasalazine) harus disesuaikan berdasarkan kebutuhan individu dan petunjuk dokter. Selalu ikuti petunjuk dosis dan jangan mengubah dosis tanpa konsultasi medis.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang Afirheuma atau sulfasalazine, atau memerlukan informasi tambahan mengenai penggunaannya, sebaiknya konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan Anda.
Pengertian, kegunaan Serta Dosis Obat Afirheuma
Blog yang Kami buat dapat membuat kesalahan. Periksa info penting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung (semoga bermanfaat), semoga anda mendapatkan informasi yang dicari serta bisa di gunakan sebagai referensi untuk kita semua, baik dalam kehidupan sehari-hari taupun dalam dunia pendidikan, semoga bisa menambah wawasan untuk kita semua, serta meningkatkan kualitas kita dalam dunia pengetahuan, semoga bisa kembali lagi dalam mencari informasi, dan selalu dukung kami untuk lebih meningkatkan lagi serta kami dapat memperdalam ilmu agar kita bisa sama-sama memahami semua informasi.