Pengertian, kegunaan Serta Dosis Obat Axofen

 Axofen adalah obat yang mengandung dexketoprofen trometamol sebagai bahan aktif utama. Dexketoprofen merupakan obat golongan NSAID (Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drug), yang memiliki efek antiinflamasi, analgesik (pereda nyeri), dan antipiretik (penurun demam). Axofen digunakan untuk meredakan nyeri yang disebabkan oleh berbagai kondisi, serta untuk mengurangi peradangan.

Kandungan Utama:

• Dexketoprofen trometamol (Dexketoprofen)

Indikasi Penggunaan:

Axofen digunakan untuk mengatasi berbagai jenis nyeri, terutama yang bersifat ringan hingga sedang. Beberapa kondisi yang dapat diobati dengan Axofen antara lain:

1. Nyeri ringan hingga sedang:

   • Nyeri otot, nyeri punggung, nyeri setelah cedera ringan, atau nyeri pascaoperasi.
   • Nyeri kepala, termasuk sakit kepala tegang.
   • Nyeri haid (dysmenorrhea), yang sering kali cukup mengganggu.

2. Peradangan:

   • Digunakan untuk mengurangi peradangan akibat kondisi seperti osteoarthritis (osteoarthritis) atau rheumatoid arthritis (radang sendi rheumatoid).

3. Nyeri lainnya:

   • Digunakan juga untuk meredakan nyeri pada kondisi lain, seperti nyeri gigi, nyeri akibat cedera, atau nyeri pada kondisi musculoskeletal (otot dan tulang).

Dosis Umum:

Dosis Axofen biasanya disesuaikan dengan kondisi pasien dan tingkat keparahan nyeri. Dosis yang umum adalah:

• Dosis untuk orang dewasa:
  • Nyeri ringan hingga sedang: Biasanya 25 mg setiap 12 jam, dengan dosis maksimal 75 mg per hari.
  • Nyeri haid: Dosis yang dianjurkan adalah 25 mg setiap 8 jam jika diperlukan.
  • Nyeri pascaoperasi atau cedera: Dosis biasanya adalah 25 mg dua kali sehari atau sesuai dengan kebutuhan, hingga dosis maksimal 75 mg per hari.

Catatan: Dosis dapat disesuaikan berdasarkan kondisi medis individu, sehingga penting untuk mengikuti petunjuk dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebihi dosis yang dianjurkan tanpa persetujuan dokter.

Cara Penggunaan:

• Dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Namun, mengonsumsinya setelah makan dapat mengurangi kemungkinan gangguan pencernaan.
• Ditelan utuh dengan segelas air. Jangan menghancurkan atau mengunyah tablet karena ini dapat mempengaruhi cara kerja obat.
• Obat ini umumnya digunakan dua kali sehari, tergantung pada tingkat keparahan gejala.

Efek Samping:

Seperti obat-obat NSAID lainnya, Axofen dapat menyebabkan beberapa efek samping, termasuk:

1. Gangguan pencernaan:

   • Mual, sakit perut, atau gangguan pencernaan.
   • Penggunaan jangka panjang atau dosis tinggi dapat meningkatkan risiko tukak lambung atau perdarahan gastrointestinal.

2. Pusing atau sakit kepala:

   • Beberapa orang mungkin mengalami pusing atau sakit kepala ringan sebagai efek samping.

3. Pembengkakan atau retensi cairan:

   • Pembengkakan pada kaki atau pergelangan kaki akibat penumpukan cairan dalam tubuh.

4. Efek pada hati dan ginjal:

   • Penggunaan jangka panjang atau pada dosis tinggi dapat memengaruhi fungsi hati atau ginjal, terutama pada orang yang memiliki riwayat masalah pada organ tersebut.

5. Reaksi alergi:

   • Meskipun jarang, reaksi alergi bisa terjadi, termasuk ruam kulit, gatal-gatal, atau pembengkakan pada wajah dan tenggorokan.

Peringatan dan Perhatian:

• Masalah kardiovaskular: Penggunaan jangka panjang atau dosis tinggi dari Axofen dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, atau penyakit pembuluh darah lainnya. Pasien dengan riwayat penyakit jantung harus berhati-hati dalam mengonsumsinya.

• Gangguan pencernaan: Axofen dapat menyebabkan iritasi pada lambung dan saluran pencernaan lainnya. Jika Anda memiliki riwayat tukak lambung, gastrointestinal bleeding (perdarahan saluran pencernaan), atau gangguan pencernaan lainnya, Anda harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.

• Gangguan fungsi ginjal atau hati: Jika Anda memiliki gangguan pada ginjal atau hati, penggunaan Axofen harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan medis. Penggunaan jangka panjang dapat memperburuk kondisi ginjal atau hati.

• Kehamilan dan menyusui: Penggunaan Axofen tidak dianjurkan selama trimester ketiga kehamilan karena dapat memengaruhi janin. Pada trimester pertama dan kedua, obat ini hanya boleh digunakan jika manfaatnya lebih besar daripada risikonya. Penggunaan selama menyusui sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter, karena obat ini dapat masuk ke dalam ASI.

• Anak-anak: Axofen umumnya tidak direkomendasikan untuk anak-anak, terutama jika digunakan untuk jangka panjang, karena dapat memengaruhi fungsi ginjal dan pencernaan.

Interaksi Obat:

• Obat pengencer darah (antikoagulan): Penggunaan Axofen bersamaan dengan obat seperti warfarin atau obat pengencer darah lainnya dapat meningkatkan risiko perdarahan.
• Obat antihipertensi: Penggunaan Axofen dapat mengurangi efektivitas obat antihipertensi, seperti ACE inhibitor atau beta-blocker.
• Obat diuretik (penghilang cairan): Penggunaan bersamaan dengan diuretik dapat meningkatkan risiko gangguan ginjal.
• Obat-obatan yang memengaruhi pencernaan: Penggunaan bersama dengan obat seperti antasida atau proton pump inhibitor (seperti omeprazol) dapat memengaruhi efek obat pada lambung.

Penting:

• Ikuti dosis yang dianjurkan oleh dokter dan jangan melebihi dosis yang disarankan.
• Jika Anda mengalami efek samping serius seperti nyeri dada, sesak napas, muntah darah, atau tinja berdarah, segera hubungi dokter.
• Jangan hentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa berkonsultasi dengan dokter, terutama jika Anda mengonsumsinya dalam jangka panjang.

Kesimpulan:

Axofen (dexketoprofen) adalah obat NSAID yang efektif untuk meredakan nyeri dan peradangan pada kondisi seperti nyeri otot, nyeri sendi, atau nyeri akibat cedera. Namun, seperti semua obat NSAID, penggunaannya harus hati-hati, terutama pada individu dengan riwayat penyakit jantung, gangguan pencernaan, atau masalah ginjal dan hati. Pastikan untuk mengikuti petunjuk dosis yang diberikan dokter dan berkonsultasi jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat lain.

Blog yang Kami buat dapat membuat kesalahan. Periksa info penting.